Kamis, 08 Januari 2009

Kepala Sekolah Harus Kreatif

Bikin Kisi-kisi Soal hingga Tambah Jam Pelajaran
SAMARINDA - Bukan hanya sekolah umum, tetapi sekolah madrasah sudah mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional (UN) yang dijadwalkan April 2009 mendatang. Bahkan, Kanwil Depag Kaltim memiliki strategi tersendiri agar tingkat kelulusan siswa tahun ini bisa ditingkatkan atau minimal dipertahankan seperti tahun lalu dengan tingkat kelulusan 98 persen.

Kabid Madrasah dan Pendidikan (Mapenda) Kanwil Depag Kaltim Sigit Muryono mengatakan, kepala sekolah (kepsek) ditutut kreatif dan inovatif untuk mempersiapkan UN. Baik di tingkat MI, MTs hingga MA.

Seperti membuat kisi-kisi soal yang bisa dicari lewat situs resmi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yakni http://www.bsnp-indonesia.org. Atau bisa juga melalui situs Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Depdiknas melalui http://www.puspendik.com. Selain itu, kata dia, mulai sekarang siswa sudah mulai diberikan jam tambahan untuk mempersiapkan UN. Termasuk menggelar uji coba (try out) UN.

"Kami juga sudah anjurkan kepada seluruh kakandepag (kepala Kantor Depag, Red.) kabupaten kota, termasuk Samarinda, mensosialisasikan kepada orangtua pentingnya UN," sebut Sigit usai mengikuti ziarah ke Taman Makam Pahlawan memperingati Hari Amal Bhakti ke 63 Departemen Agama, kemarin

Dikatakannya, UN memang bukan satu-satunya penentu kelulusan siswa. Ada komponen lain yang juga menentukan kelulusan. Yakni mengikuti seluruh program pendidikan, akhlak minimal bernilai baik, dan lulus dalam ujian sekolah.

"Untuk itulah, kami minta kakandepag memberikan penekanan kepada orangtua untuk memberikan perhatian secara serius anaknya-anaknya. Bila anak gagal lulus tahun ini maka akan mengulang tahun depan karena tidak ada UN ulangan. Kalimat ini pula yang kami minta ditulis dalam spanduk yang dipasang di sekolah untuk mengingatkan siswa dan orangtua," beber Sigit.

Dikatakan pula, sebagai bahan evaluasi seluruh sekolah, pihaknya telah mengirimkan rekaman prestasi akademik. "Setidaknya ini nanti bisa jadi bahan pembanding dan ukuran sekolah dalam mengevaluasi siswanya setiap tahun," pungkasnya. (gs) (Kaltim Post, 3 Janurari 2009)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu